Ponsel
alias telepon seluler sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
gaya hidup modern, sampai-sampai saat tidur pun benda ini selalu dibawa.
Kelihatannya sepele, tetapi membawa ponsel saat tidur punya dampak bagi
kes
Masalah
utama yang akan muncul ketika seseorang tidur dengan membawa ponsel
dalam kondisi menyala adalah terganggunya kualitas tidur. Berawal dari
tidur yang tidak nyenyak itulah, berbagai penyakit dan gangguan
kesehatan bisa muncul belakangan.
Beberapa
gangguan kesehatan yang bisa dialami akibat suka membawa ponsel ke
tempat tidur antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari
Livescience dan MSNBC.
1. Kurang tidur
Sebuah
penelitian di Stony Brook University mengungkap, 70 persen remaja di
Amerika Serikat tidur dengan tetap mengaktifkan ponsel dan meletakkannya
di dekat tempat tidur. Akibatnya kualitas tidur berkurang karena sering
terbangun tengah malam hanya untuk membaca SMS yang masuk.
Dampak
dari kualitas tidur yang buruk ini sangat luas, termasuk menurunnya
prestasi akademis dan juga kesehatan secara keseluruhan. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk membuat orang
rentan obesitas, diabetes serta gangguan jantung.
2. Sleep texting
Pakar
kesehatan tidur di Amerika Serikat, Dr Marcus Schmidt mengatakan 4 dari
5 remaja selalu membawa ponsel saat tidur dan hanya 1 dari 10 remaja
yang benar-benar mematikan ponselnya saat tidur. Karena tidurnya jadi
tidak nyenyak, maka para remaja ini rentan mengalami sleep texting atau
berkirim SMS saat tidur.
Sleep
texting berada dalam satu kategori gangguan tidur lainnya seperti
berjalan saat tidur (sleep walking), mengigau (sleep talking) ataupun
berhubungan seks saat tidur (seksomnia). Gangguan ini juga sekaligus
merupakan salah satu gejala kecanduan teknologi.
3. Gangguan mental
Berkurangnya
kualitas tidur gara-gara tidak mematikan ponsel saat tidur juga
berpengaruh pada kesehatan kejiwaan. Sebuah penelitian di Jepang
mengungap, remaja yang tidur dengan membawa ponsel lebih rentan terhadap
kecenderungan bunuh diri.
Tidak
diketahui pasti hubungannya, namun kurang tidur memang bisa memicu
depresi yang merupakan salah satu pencetus kecenderungan bunuh diri.
Terlebih karena penelitiannya dilakukan di Jepang, faktor budaya juga
berpengaruh karena angka bunuh diri di negara ini memang sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar